Ida Astri Latamaosandhi1, Made Adi Suryadarma2
RSUD Bali
Mandara, Denpasar, Bali, Indonesia12
Email: [email protected]
Abstrak |
Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker
yang paling sering terjadi
pada wanita di seluruh
dunia dan menduduki posisi
teratas di Indonesia dalam
hal jumlah kasus, menjadi salah satu penyebab utama kematian terkait kanker, dengan sekitar 26 kasus karsinoma payudara invasif per 100.000 penduduk perempuan. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran dasar mengenai karakteristik klinikopatologi karsinoma payudara invasif di RSUD Bali Mandara, Provinsi
Bali, dengan menggunakan metode deskriptif retrospektif dan desain penelitian cross-sectional, serta
data pasien dari Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Bali Mandara periode
1 Januari 2023 hingga 31 Desember
2024. Dari 61 kasus yang memenuhi
kriteria inklusi, hasil penelitian menunjukkan rentang usia tertinggi berada pada kelompok 40�49 tahun (32,8%), dengan jenis histopatologi paling umum adalah Invasive Breast
Carcinoma of No Special Type (NST) (59,0%) dan derajat
keganasan histopatologi
yang paling umum adalah
grade III (49,2%). Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan dominasi tipe NST dan derajat keganasan tinggi pada karsinoma payudara invasif di RSUD Bali Mandara, yang mengimplikasikan
perlunya peningkatan kesadaran dan deteksi dini kanker payudara,
terutama pada wanita usia 40�49 tahun, serta perhatian lebih terhadap pengelolaan kasus dengan derajat keganasan tinggi; upaya pendidikan dan program skrining yang lebih intensif diharapkan dapat membantu menurunkan angka kejadian dan mortalitas kanker payudara di Indonesia. Kata kunci: Karsinoma
Payudara Invasif; klinikopatologi; RSUD Bali Mandara; Bali |
|
Abstract |
Breast cancer is
one of the most common types of cancer in women worldwide and occupies the
top position in Indonesia in terms of the number of cases, being one of the
leading causes of cancer-related deaths, with around 26 cases of invasive
breast carcinoma per 100,000 female population. This study aims to provide a
basic overview of the clinical characteristics of invasive breast carcinoma
at Bali Mandara Hospital, Bali Province, using retrospective descriptive
methods and cross-sectional research designs, as well as patient data from
the Laboratory of Anatomical Pathology of Bali Mandara Hospital for the
period of January 1, 2023 to December 31, 2024. Of the 61 cases that met the
inclusion criteria, the results showed that the highest age range was in the
40-49 years group (32.8%), with the most common type of histopathology being
Invasive Breast Carcinoma of No Special Type (NST) (59.0%) and the most
common degree of histopathological malignancy being grade III (49.2%). The
conclusion of this study confirms the dominance of NST type and high degree
of malignancy in invasive breast carcinoma at Bali Mandara Hospital, which
implies the need to increase awareness and early detection of breast cancer,
especially in women aged 40�49 years, as well as pay more attention to the
management of cases with high degree of malignancy; More intensive education
efforts and screening programs are expected to help reduce the incidence and
mortality rate of breast cancer in Indonesia. Keywords: invasive breast carcinoma,
clinicopathology, RSUD Bali Mandara; Bali |
*Correspondence
Author: Ida Astri Latamaosandhi
Email:
[email protected]
PENDAHULUAN
Kanker
merupakan masalah utama yang terjadi dalam masyarakat, kesehatan masyarakat,
dan juga berdampak pada ekonomi di abad ke-21 (Coccia, 2020; Ferlay
et al., 2018; Zugazagoitia et al., 2016). Kanker
dapat menyebabkan hampir satu dari enam kematian (16,8%) dan satu dari empat
kematian (22,8%) akibat penyakit tidak menular di seluruh dunia (Malvezzi et al., 2015;
Rumgay et al., 2022). Kanker
payudara dan kanker paru-paru merupakan kanker yang paling sering terjadi pada
wanita dan pria dengan jumlah angka kematian yang tinggi (Florez et al., 2024;
Malvezzi et al., 2017). Kanker
payudara merupakan salah satu kanker yang paling umum dialami pada perempuan di
dunia. Berdasarkan data Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) tahun 2022, insiden
kasus kanker payudara menempati peringkat pertama dari seluruh kasus karsinoma
pada perempuan di Indonesia, yaitu sebanyak 220.266 kasus. Angka kematian
akibat kanker payudara di Indonesia juga menunjukkan tren yang mengkhawatirkan,
dengan sekitar 70% pasien didiagnosis pada stadium lanjut, yang mengakibatkan
tingkat kelangsungan hidup yang rendah. Selain itu, kanker payudara menyumbang
sekitar 15% dari total kematian akibat kanker di Indonesia.1,2
Kanker
payudara adalah neoplasma ganas yang ditandai oleh pertumbuhan jaringan
payudara yang abnormal, bersifat infiltratif dan destruktif, serta memiliki
kemampuan untuk bermetastasis (Punitha et al., 2018;
Rouhi et al., 2015). Sebagian besar kanker payudara berasal dari sel
epitel jaringan glandular payudara, dan perkembangan kanker ini melibatkan dua
fase, yaitu fase in situ dan fase invasif. Kanker payudara yang menyebar
terbatas sampai membrane basal dikenal dengan karsinoma payudara insitu,
sedangkan kanker yang telah menyebar ke jaringan payudara disekitarnya dikenal
sebagai karsinoma payudara invasif (Guzman et al., 2017;
Zhang et al., 2021).
Karsinoma payudara invasif tanpa tipe khusus atau invasive carcinoma of no
special type (NST), yang sebelumnya dikenal sebagai karsinoma duktal invasif
merupakan sub kelompok yang paling sering ditemui (40�80%). Sekitar 25% karsinoma
payudara invasif menunjukkan pola pertumbuhan dan ciri sitologi yang khas, oleh
karena itu, karsinoma payudara invasif dikenal sebagai subtipe spesifik
(misalnya, karsinoma lobular invasif, tubular, mucinous A, mucinous B,
neuroendokrin). Kasus karsinoma payudara invasif di Indonesia menempati posisi
kedua setelah kanker serviks dengan sekitar 26 kasus per 100.000 penduduk
perempuan. 3,4,5
Seluruh
jenis karsinoma invasif payudara diberi penilaian dari 1 (stadium rendah)
hingga 3 (stadium tinggi) berdasarkan pleomorfisme inti sel, pembentukan
tubulus, serta proliterasi (Budzik et al., 2019;
Hartono et al., 2015). Inti
sel derajat rendah memiliki tampilan serupa dengan inti sel normal. Inti sel
derajat tinggi membesar dan memiliki kontur inti irreguler akibat abnormalitas
konten serta struktur DNA. Sebagian besar karsinoma derajat rendah membentuk
tubulus dengan diferensiasi yang baik dan dapat sulit dibedakan dengan lesi
jinak, sementara karsinoma derajat tinggi kehilangan kapasitas tersebut dan
akan menginvasi sebagai pulau yang padat atau sel tunggal. Proliferasi
dievaluasi dengan menghitung jumlah mitosis. Mayoritas karsinoma tipe HER2
positif dan tripel negatif bersifat sangat proliferatif sementara kanker ER
positif menunjukkan sifat proliferasi yang beragam.5,6
Terdapat
berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker payudara, di antaranya
adalah usia, di mana risiko meningkat seiring bertambahnya usia; variasi
geografik, yang menunjukkan bahwa tingkat kejadian kanker payudara bervariasi
di berbagai wilayah; riwayat keluarga, di mana memiliki anggota keluarga dengan
kanker payudara dapat meningkatkan risiko; serta riwayat haid pertama kali,
yang mempengaruhi risiko berdasarkan usia saat menstruasi pertama. Selain itu,
riwayat kehamilan dan usia saat melahirkan juga berperan dalam risiko, begitu
pula dengan riwayat penyakit payudara jinak yang dapat mempengaruhi
perkembangan kanker. Faktor lainnya termasuk gaya hidup, diet, dan paparan
lingkungan. Mengurangi faktor risiko berperan penting dalam menurunkan kejadian
kanker payudara. Kanker payudara biasanya berkembang secara diam-diam dan
ditemukan apabila melakukan skrining pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Pembedahan, radiasi, kemoterapi, dan imunoterapi digunakan dalam kombinasi
untuk mengobati kanker payudara, tergantung pada stadium dan jenis tumor.
Modalitas pengobatan ini telah menghasilkan perbaikan yang signifikan dalam
kelangsungan hidup pasien secara keseluruhan.3,6
Penelitian
ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik klinikopatologi karsinoma
payudara invasif yang dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Bali
Mandara selama tahun 2022 hingga 2023, serta menyediakan data atau gambaran
dasar mengenai karakteristik tersebut. Diharapkan penelitian ini dapat
bermanfaat bagi penelitian selanjutnya dan untuk diagnosis serta penanganan
pasien, sehingga meningkatkan pemahaman dan penanganan kanker payudara di
Indonesia secara lebih efektif. Manfaat penelitian ini mencakup: menyediakan
informasi yang berguna bagi tenaga medis dalam menentukan strategi diagnosis
dan pengobatan yang lebih tepat, memberikan dasar bagi penelitian lebih lanjut
mengenai faktor risiko dan pengembangan terapi baru, meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara, dan berkontribusi
terhadap kebijakan kesehatan publik yang lebih baik dalam penanganan kanker
payudara di Indonesia.
METODE
PENELITIAN
Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
deskriptif retrospektif, dengan desain penelitian berupa cross sectional.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Bali Mandara
Provinsi Bali dengan mengambil data pasien kanker payudara di RSUD Bali Mandara
dari 1 Januari 2023 sampai dengan 31 Desember 2024 dengan melihat karakteristik
pasien kanker payudara berdasarkan usia pasien, derajat diferensiasi dan tipe
histopatologi yang ada di RSUD Bali Mandara.
Penelitian ini menerapkan teknik pengumpulan data berupa
total sampling, yang menghasilkan jumlah data sebesar 66 pasien. Dari jumlah
tersebut, terdapat 61 pasien yang memenuhi kriteria inklusi yang telah
ditetapkan. Kriteria inklusi dalam penelitian ini meliputi pasien karsinoma
payudara di RSUD Bali Mandara yang memiliki data dari Laboratorium Patologi
Anatomi. Data tersebut mencakup nomor rekam medis, nomor patologi anatomi,
usia, derajat diferensiasi, dan tipe histopatologi. Kriteria eksklusi yang
diterapkan dalam penelitian ini mencakup pasien karsinoma payudara dengan data
yang tidak lengkap, pasien yang telah menerima intervensi seperti pasca
kemoterapi, pasca MRM, serta yang mengalami kekambuhan. Selain itu, pasien
dengan diagnosis microinvasive carcinoma dan inflammatory carcinoma juga
dikeluarkan dari penelitian.
Data yang telah terkumpul akan diinput ke dalam program
SPSS versi 15. Setelah itu, data akan diolah secara deskriptif dan disajikan
dalam bentuk tabel, dilengkapi dengan penjelasan yang relevan. Penelitian ini
telah mendapatkan ijin dari Komisi Etik Penelitian RSUD Bali Mandara dengan
kelayakan Etik Nomor: B.43.000/46820/KEP/RSBM tertanggal 4� Desember 2024.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Distribusi Usia Penderita
Karsinoma Payudara Invasif di RSUD Bali Mandara tahun 2022-2023
|
Frequency |
Percent |
Valid Percent |
Cumulative Percent |
|
Valid |
30-39 |
8 |
13.1 |
13.1 |
13.1 |
40-49 |
20 |
32.8 |
32.8 |
45.9 |
|
50-59 |
17 |
27.9 |
27.9 |
73.8 |
|
60-69 |
10 |
16.4 |
16.4 |
90.2 |
|
70 keatas |
6 |
9.8 |
9.8 |
100.0 |
|
Total |
61 |
100.0 |
100.0 |
|
Pada tabel 1 menunjukkan bahwa pasien karsinoma payudara invasif di RSUD
Bali Mandara berada pada rentang usia 30-38 tahun dengan rerata usia pasien
52.55 tahun. Berdasarkan hasil perhitungan data dengan menggunakan SPSS
didapatkan kasus terbanyak pada rentang usia 40-49 tahun yaitu sebanyak 20
kasus (32.8%), rentang usia 50-59 tahun sebanyak 17 kasus (27.9%), usia 60-69
tahun sebanyak 10 kasus (16.4%), usia 30-39 tahun sebanyak 8 kasus
(13.1%),� dan kelompok rentang usia
>70 tahun sebanyak 6 kasus (9.8%)
Distribusi kasus pasien kersinoma payudara invasif di RSUD Bali Mandara
berdasarkan derajat diferensiasi dengan perhitungan menggunakan� SPSS, didapatkan bahwa grade III merupakan
derajat diferensiasi terbanyak pada�
karsinoma invasif di RSUD Bali Mandara. Berdasarkan perhitungan tersebut
diperoleh sebanyak� 30 kasus (49.2%) dan
kasus terendah ada pada grade 1 derajat diferensisasi karsinoma payudara invasif
sebanyak 7 kasus (11.5%).
Pada kasus karsinoma payudara invasif di RSUD Bali Mandara pada tahun
2022 - 2023 ada beberapa tipe histopatologi yang didapatkan. Tipe Histopatologi
karsinoma invasif terbanyak adalah invasive breast carcinoma of no special type
dengan jumlah 36 kasus (59.0%), diikuti oleh Invasive lobular carcinoma
sebanyak 24 kasus (39.3%) dan tipe histopatologi karsinoma invasif payudara
yang paling sedikit adalah mucinous carcinoma dimana di RSUD Bali Mandara hanya
terdapat 1 kasus (1.6%).
Tabel 2.
Distribusi derajat diferensisasi pasien Karsinoma Payudara Invasif di RSUD Bali
Mandara tahun 2022-2023
|
|
Frequency |
Percent |
Valid Percent |
Cumulative Percent |
Valid |
Grade I |
7 |
11.5 |
11.5 |
11.5 |
|
Grade II |
24 |
39.3 |
39.3 |
50.8 |
|
Grade III |
30 |
49.2 |
49.2 |
100.0 |
|
Total |
61 |
100.0 |
100.0 |
|
Berdasarkan hasil
pengolahan data penelitian yang dilakukan di RSUD Bali Mandara pada tahun 2022
- 2023 didapatkan prevalensi tertinggi kejadian karsinoma payudara invasif pada
rentang usia 40 � 49 tahun dan terendah di usai >70 tahun. Kasus karsinoma
payudara invasif tertinggi sejalan dengan penilitian yang dilakukan oleh I Gede
Indradika Pratama Putra, dkk, yang menyatakan rentang usia penderita karsinoma
payudara invasif pada rentang usia 40-49 tahun.7 Hanya terdapat sedikit
perbedaan untuk kasus terendahnya dimana di RSUD Bali Mandara kasus terendah di
usia > 70tahun� sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh I Gede Indradika Pratama putra kasus terendah di rentang
usia < 30tahun. Selain itu, penelitian di luar negeri yang dilakukan oleh
Hashemzadeh di Northwest Iran dan Kohler di Malawi menunjukkan bahwa kejadian
karsinoma payudara paling sering terjadi pada rentang usia 40-49 tahun, yaitu
sebanyak 868 kasus (46,5%) dan 20 kasus (23,5%) (Kohler et al., 2015). Namun, penelitian oleh Rodriguez di Mexico
memperoleh hasil yang berbeda, di mana kejadian karsinoma payudara paling
sering terjadi pada rentang usia 50-59 tahun, dengan jumlah 429 kasus (31%) (L�pez-Cort�s et al., n.d.). Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh faktor host
dan lingkungan. Dari segi
host, perbedaan dalam kejadian karsinoma payudara dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti paparan hormon yang berlebihan, faktor genetik, dan pola
hidup. Sementara itu, dari segi lingkungan, faktor-faktor yang berkontribusi
meliputi perbedaan ras, tingkat kemajuan ekonomi, dan berbagai aspek lainnya.
Berdasarkan hasil
penelitian yang tertera pada Tabel 2, derajat diferensiasi yang paling sering
ditemukan pada kanker payudara invasif di RSUD Bali Mandara adalah grade 3
(prognosis buruk), dengan jumlah sebanyak 36 kasus (42,9%). Hasil penelitian di RSUD
Bali Mandara menunjukkan bahwa derajat diferensiasi kanker payudara yang paling
banyak ditemukan adalah grade 3, dengan 36 kasus (42,9%), yang sejalan dengan
penelitian Windarti di Rumah Sakit Abdoel Moeloek Bandar Lampung yang mencatat
24 kasus (77,4%) grade 3, serta penelitian Kohler di Malawi yang menemukan 26
kasus (30,6%) grade 3 (Kohler et al., 2015). Sebaliknya, penelitian oleh Syafri di RSUD
Al-Ihsan Bandung dan Fourati dkk di Tunisia menunjukkan bahwa derajat
diferensiasi terbanyak adalah grade 2, masing-masing dengan 73 kasus (53,6%)
dan 440 kasus (48%). Perbedaan temuan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, termasuk ras, faktor geografis, pola makan, dan paparan estrogen, yang
berkontribusi pada variasi distribusi derajat diferensiasi pada karsinoma
payudara.
Tabel 3. Distribusi gambaran
histopatologi Karsinoma Payudara Invasif di RSUD Bali Mandara tahun 2022-2023
|
|
Frequency |
Percent |
Valid Percent |
Cumulative Percent |
Valid |
Mucinous carcinoma |
1 |
1.6 |
1.6 |
1.6 |
|
Invasive breast carcinoma of no special type |
36 |
59.0 |
59.0 |
60.7 |
Invasive lobular carcinoma |
24 |
39.3 |
39.3 |
100.0 |
|
Total |
61 |
100.0 |
100.0 |
|
Pada Tabel 3 yang
menjabarkan mengenai jenis tipe histopalagi didapatkan bahwa tipe histopalagi
yang paling banyak ditemukan pada pasien karsinoma payudara invasif adalah
Invasive breast carcinoma of no special type yaitu sebanyak 36 kasus (59%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa
hasil biopsi histopatologi yang paling sering ditemukan adalah invasive breast
carcinoma of no special type. Pada penelitian Caldarella dkk, ditemukan bahwa
kasus invasive breast carcinoma of no special type mencapai 881 kasus (59,2%),
diikuti oleh invasive lobular carcinoma sebanyak 207 kasus, carcinoma of mixed
type sebanyak 185 kasus, mucinous carcinoma sebanyak 44 kasus, tubular
carcinoma 43 kasus, cribiform carcinoma 39 kasus, papillary carcinoma 21 kasus,
dan medullary carcinoma 5 kasus. Temuan ini konsisten dengan hasil penelitian
ini, di mana invasive lobular carcinoma menempati posisi kedua dengan total 29
kasus (39,2%). Penelitian Syafri mengungkapkan bahwa invasive breast carcinoma
of no special type memiliki hubungan yang kuat dengan paparan hormon estrogen
serta mutasi pada gen BRCA 1 dan BRCA 2, yang berperan sebagai suppressor tumor.
Kehilangan fungsi dari gen-gen ini dapat menyebabkan pertumbuhan sel tumor yang
abnormal. Di sisi lain, invasive lobular carcinoma memiliki faktor risiko yang
berkaitan dengan kelainan pada reseptor estrogen dan progesteron, tetapi tidak
menunjukkan mutasi pada gen HER2.
KESIMPULAN
Karsinoma
payudara invasif paling banyak terjadi pada kelompok usia 40�49 tahun, dengan
total 20 kasus (32,8%), dan tipe histopatologi yang paling umum adalah invasive
breast carcinoma of no special type, dengan jumlah 36 kasus (59%). Derajat
diferensiasi yang paling sering ditemukan adalah grade 3, yang mencapai 30
kasus (49,2%). Implikasi dari hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya
perhatian khusus terhadap kelompok usia ini serta perlunya strategi skrining
dan diagnosis yang lebih agresif untuk deteksi dini. Tingginya proporsi
karsinoma payudara tipe invasive breast carcinoma of no special type dan
derajat diferensiasi grade 3 mengindikasikan bahwa banyak pasien mungkin berada
pada risiko perkembangan penyakit yang lebih parah. Oleh karena itu, hasil ini
dapat mendorong pengembangan kebijakan kesehatan yang lebih baik, termasuk
program penyuluhan kesehatan masyarakat yang menekankan pada kesadaran akan
faktor risiko dan pentingnya deteksi dini. Melalui penelitian ini, diharapkan
dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya meningkatkan penanganan
dan prognosis kanker payudara di Indonesia, serta mengarahkan fokus pada
penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh faktor-faktor risiko yang
berkontribusi terhadap kejadian kanker payudara pada kelompok usia ini.
Budzik, M. P.,
Patera, J., Sobol, M., Czerw, A. I., Deptała, A., &
Badowska-Kozakiewicz, A. M. (2019). Clinicopathological characteristics of
metaplastic breast cancer�analysis of the basic immunohistochemical profile and
comparison with other invasive breast cancer types. The Breast, 43,
135�141. https://doi.org/10.1016/j.breast.2018.12.004
Coccia,
M. (2020). Deep learning technology for improving cancer care in society: New
directions in cancer imaging driven by artificial intelligence. Technology
in Society, 60, 101198.
https://doi.org/10.1016/j.techsoc.2019.101198
Ferlay,
J., Colombet, M., Soerjomataram, I., Dyba, T., Randi, G., Bettio, M., Gavin,
A., Visser, O., & Bray, F. (2018). Cancer incidence and mortality patterns
in Europe: Estimates for 40 countries and 25 major cancers in 2018. European
Journal of Cancer, 103, 356�387.
https://doi.org/10.1016/j.ejca.2018.07.005
Florez,
N., Kiel, L., Riano, I., Patel, S., DeCarli, K., Dhawan, N., Franco, I.,
Odai-Afotey, A., Meza, K., & Swami, N. (2024). Lung cancer in women: the
past, present, and future. Clinical Lung Cancer, 25(1), 1�8.
https://doi.org/10.1016/j.cllc.2023.10.007
Guzman,
A., Alemany, V. S., Nguyen, Y., Zhang, C. R., & Kaufman, L. J. (2017). A
novel 3D in vitro metastasis model elucidates differential invasive strategies
during and after breaching basement membrane. Biomaterials, 115,
19�29. https://doi.org/10.1016/j.biomaterials.2016.11.014
Hartono,
B., Pontoh, V. S., & Merung, M. A. (2015). Penilaian jumlah neutrofil,
limfosit dan trombosit, kadar protein reaktif C, kadar albumin, rasio neutrofil
limfosit, serta rasio trombosit limfosit sebelum dan setelah terapi pada
penderita karsinoma payudara. Jurnal Biomedik: JBM, 7(3).
https://doi.org/10.35790/jbm.7.3.2015.9487
Kohler,
R. E., Moses, A., Krysiak, R., Liomba, N. G., & Gopal, S. (2015).
Pathologically confirmed breast cancer in Malawi: a descriptive study: Clinical
profile of breast cancer. Malawi Medical Journal, 27(1), 10�12.
https://doi.org/10.4314/mmj.v27i1.3
L�pez-Cort�s,
A., Guerrero, S., & Redal, M. A. (n.d.). Cancer Pharmacogenomic Studies In
Latin America. Pharmacogenomics In Latin America, 153.
Malvezzi,
M., Bertuccio, P., Rosso, T., Rota, M., Levi, F., La Vecchia, C., & Negri,
E. (2015). European cancer mortality predictions for the year 2015: does lung
cancer have the highest death rate in EU women? Annals of Oncology, 26(4),
779�786. https://doi.org/10.1093/annonc/mdv001
Malvezzi,
M., Carioli, G., Bertuccio, P., Boffetta, P., Levi, F., La Vecchia, C., &
Negri, E. (2017). European cancer mortality predictions for the year 2017, with
focus on lung cancer. Annals of Oncology, 28(5), 1117�1123.
https://doi.org/10.1093/annonc/mdx033
Punitha,
S., Amuthan, A., & Joseph, K. S. (2018). Benign and malignant breast cancer
segmentation using optimized region growing technique. Future Computing and
Informatics Journal, 3(2), 348�358.
https://doi.org/10.1016/j.fcij.2018.10.005
Rouhi,
R., Jafari, M., Kasaei, S., & Keshavarzian, P. (2015). Benign and malignant
breast tumors classification based on region growing and CNN segmentation. Expert
Systems with Applications, 42(3), 990�1002.
https://doi.org/10.1016/j.eswa.2014.09.020
Rumgay,
H., Arnold, M., Ferlay, J., Lesi, O., Cabasag, C. J., Vignat, J., Laversanne,
M., McGlynn, K. A., & Soerjomataram, I. (2022). Global burden of primary
liver cancer in 2020 and predictions to 2040. Journal of Hepatology, 77(6),
1598�1606. https://doi.org/10.1016/j.jhep.2022.08.021
Zhang,
M., Lin, Q., Su, X. H., Cui, C. X., Bian, T. T., Wang, C. Q., Zhao, J., Li, L.
L., Ma, J. Z., & Huang, J. L. (2021). Breast ductal carcinoma in situ with
micro-invasion versus ductal carcinoma in situ: a comparative analysis of
clinicopathological and mammographic findings. Clinical Radiology, 76(10),
787-e1. https://doi.org/10.1016/j.crad.2021.04.011
Zugazagoitia,
J., Guedes, C., Ponce, S., Ferrer, I., Molina-Pinelo, S., & Paz-Ares, L.
(2016). Current challenges in cancer treatment. Clinical Therapeutics, 38(7),
1551�1566. https://doi.org/10.1016/j.clinthera.2016.03.026
|
� 2025 by the authors. Submitted for possible open access publication
under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). |