�PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU

 

 

Muhammad Rafly Syahlan Nizammuddin1, Ria Septiana Jaelani2

Universitas Negeri Surabaya, Indonesia1

Universitas Negeri Surabaya, Indonesia2

Email: [email protected]1, [email protected]2

 

 

Abstrak

Sekolah adalah tempat bagi seseorang untuk berkembang menjadi lebih baik dengan landasan keilmuan, sehingga sekolah perlu dikelola dengan baik agar mampu menghasilkan individu-individu berkualitas. Peran kepala sekolah di lembaga ini tidak hanya sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai pendukung dan pendamping yang baik bagi seluruh pemangku kepentingan. Artikel ini menggunakan metode studi kepustakaan (library research) dengan desain kualitatif, yang memungkinkan peneliti mengumpulkan berbagai sumber informasi yang relevan dari literatur yang ada. Populasi dalam penelitian ini mencakup kepala sekolah dan guru di berbagai sekolah, sementara sampel diambil secara purposive dari sejumlah studi kasus yang dianggap representatif. Teknik analisis data menggunakan analisis konten untuk mengidentifikasi tema-tema utama terkait kepemimpinan kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan jenis kepemimpinan yang mampu menghadirkan perubahan melalui pendekatan sederhana, namun tetap membuat seluruh staf merasa dihargai dan dihormati. Oleh karena itu, kinerja guru yang optimal sangat bergantung pada peran strategis kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di sekolah. Kepala sekolah perlu mampu membimbing guru, memberikan motivasi, membangun kedekatan, serta menciptakan lingkungan kerja yang nyaman untuk mencapai tujuan yang selaras dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Kesimpulannya, peran kepala sekolah sangat krusial dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kinerja guru, yang pada gilirannya berdampak positif terhadap kualitas pendidikan. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan perlunya pelatihan dan pengembangan kepemimpinan bagi kepala sekolah agar mereka dapat menjalankan peran ini secara efektif, serta pentingnya kolaborasi antara kepala sekolah dan guru untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.

 

Kata kunci: Kepemimpinan; Kinerja Guru; Peran Kepala Sekolah

 

Abstract

School is a place for someone to process to become better and based on knowledge, therefore schools also need to be managed well so that the place that becomes a foothold for someone to process can produce quality people. The role of the principal in the institution is not only as a school leader but also as a good provider and companion for all stakeholders. This article uses a library research method with a qualitative design, which allows researchers to collect various relevant sources of information from existing literature. The population in this study includes principals and teachers in various schools, while the sample is taken purposively from a number of case studies that are considered representative. The data analysis technique uses content analysis to identify key themes related to principal leadership. The results of the study show that principal leadership is a type of leadership that is able to bring about change through a simple approach, but still makes all staff feel valued and respected. Therefore, good teacher performance cannot be separated from the strategic role of the principal as the highest leader in the school, the principal must be able to guide teachers, provide motivation, get to know them better, create a more comfortable working atmosphere to achieve goals in accordance with the vision and mission that have been set. In conclusion, the role of school principals is crucial in creating an environment that supports teacher performance, which in turn has a positive impact on the quality of education. The implications of this study show the need for leadership training and development for school principals so that they can carry out this role effectively, as well as the importance of collaboration between principals and teachers to achieve better educational goals.

 

Keywords: Leadership; Teacher Performance; Principal's Role

*Correspondence Author: Muhammad Rafly Syahlan Nizammuddin

Email: [email protected]

 


PENDAHULUAN

 

Sekolah merupakan tempat seseorang untuk berproses menjadi lebih baik dan di dasari oleh keilmuan, maka dari itu sekolah juga perlu di kelola dengan baik agar tempat yang menjadi pijakan seseorang berproses bisa menghasilkan orang-orang yang berkualitas. Penelitian ini menawarkan kebaruan dengan mengkaji secara mendalam peran kepala sekolah dalam konteks kepemimpinan yang berfokus pada pengembangan kinerja guru, di mana banyak penelitian sebelumnya tidak menekankan aspek ini secara spesifik. Sekolah juga sebagai lembaga pendidikan yang memiliki sistem yang kompleks dan dinamis. Sekolah tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya guru dan siswa, melainkan juga berada dalam satu sistem yang rumit dan saling terhubung. Oleh karena itu, sekolah dipandang sebagai sebuah organisasi yang memerlukan pengelolaan.

Peran kepala sekolah di lembaga tidak hanya sebagai pemimpin sekolah tapi juga sebagai penyedia dan pendamping yang baik untuk seluruh stakeholder. Maka dari itu kepala sekolah menjadi sangat vital karena perannya sebagai pemimpin untuk mengarahkan roda organisasi mencapai tujuan yang di inginkan. Untuk memperjuangkan tujuan tersebut, Sistem Pendidikan� Nasional dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 mengemukakan� bahwasannya Pendidikan ialah suatu proses yang melewati usaha sadar serta terencana dalam mewujudkan sebuah suasana belajar dan kegiatan pembelajaran agar para peserta didik dapat mengembangkan potensi diri agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Untuk mewujudkan apa yang tertuang pada SISDIKNAS diatas adalah kepala sekolah melakukan pengelolaan dan perencanaan agar peserta didik bisa terpuaskan dengan pembelajaran yang ada disekolah. Proses pembelajaran yang bagus harus ditunjang dengan guru yang memiliki kinerja baik. Namun, pada kenyataannya, banyak guru menghadapi berbagai hambatan untuk meningkatkan kinerjanya sehingga mengakibatkan proses belajar mengajar tidak berjalan secara maksimal. Karena itu guru memerlukan suntikan moral dan moril dari kepala sekolah agar bisa mengembangkan potensi yang dia punya sehingga berdampak pada kebaikan sekolah.

Kepala sekolah mempunyai harus mempunyai jiwa kepemimpinan untuk mengupayakan kinerja guru, karena kualitas pendidikan di tentukan oleh guru yang memiliki profesionalisme dan dedikasi tinggi untuk mengajar. Maka dari itu kepala sekolah mempunyai beban kerja dalam menjalankan organisasi pendidikan agar kualitas sekolah tetap terjaga. Menurut Suroto (2017) dengan memiliki guru yang profesional dan berkualitas tingg, sekolah dapat mengembangkan program dan kurikulum yang paling mutakhir untuk memastikan lulusan yang berkualitas dan luar biasa (Harahap et al., 2023). Sesuai dengan apa yang dijelaskan diatas, dapat digaris bawahi bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah pengaruh kepemimpinan dan manajemen sekolah..

Menurut Mahardhani (2015), peningkatan profesionalisme kepala sekolah tidak akan tercapai tanpa motivasi dan kesadaran internal dari kepala sekolah sendiri, serta semangat pengabdian yang akan membentuk visi dan kemampuan konseptual yang jelas (Sya�roni et al., 2018). Hal ini sangat penting, karena tanpa kesadaran dan motivasi untuk mengabdi, semua usaha yang dilakukan tidak akan memberikan hasil optimal. Secara profesional, Wahyosumidjo (2013) menyebutkan beberapa tugas kepala sekolah, yaitu: a. Menjadi saluran komunikasi di lingkungan sekolah. b. Bertanggung jawab atas tindakan guru, staf, dan pegawai lainnya di sekolah. c. Mampu menangani berbagai masalah meskipun terbatas oleh waktu dan sumber daya. d. Berpikir secara analitis dan konseptual. e. Berperan sebagai mediator. f. Menjadi seorang politisi. g. Bertindak sebagai diplomat. h. Mengambil keputusan-keputusan sulit (Kadarsih et al., 2020).

Kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh pada kinerja guru melalui penciptaan iklim sekolah yang dapat mendukung atau menghambat efektivitas kerja guru. Sebagai pemimpin lembaga pendidikan, kepala sekolah berperan sebagai penggerak utama dalam kelancaran proses pendidikan, dengan berusaha semaksimal mungkin menjalankan tugas demi tercapainya tujuan sekolah. Kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah mencakup kepribadian yang bisa menjadi teladan, kemampuan memotivasi, mengambil keputusan, berkomunikasi, dan mendelegasikan wewenang.

Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru terlihat dari kemampuannya menciptakan iklim sekolah yang dapat mendorong atau menghambat efektivitas kerja guru. Sebagai pemimpin dalam institusi pendidikan, kepala sekolah harus menjadi penggerak utama dalam pelaksanaan proses pendidikan. Kepala sekolah berusaha sebaik mungkin menjalankan tugasnya demi tercapainya tujuan pendidikan. Untuk itu, kepala sekolah perlu memiliki kemampuan, seperti menjadi teladan bagi stafnya, memotivasi, mengambil keputusan, berkomunikasi, serta mendelegasikan tugas.

Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru terlihat dari kemampuannya menciptakan iklim sekolah yang dapat mendorong atau menghambat efektivitas kerja guru. �Di sisi lain, disiplin juga menjadi faktor penting yang meningkatkan kinerja guru. Menurut Toha (2014), disiplin kerja adalah penerapan manajemen yang memperkuat pedoman kerja, dan sangat erat kaitannya dengan kinerja (Asman & Darmalia, 2021). Pendapat ini diperkuat oleh Malthis dan Jackson yang menyatakan bahwa disiplin kerja berkaitan dengan perilaku karyawan dan berdampak langsung pada kinerja. Kepala sekolah berperan sebagai motivator untuk mendorong disiplin kerja para guru. Meskipun disiplin hanya salah satu aspek kinerja guru�yang terkait dengan kehadiran, kepatuhan terhadap peraturan, produktivitas, dan sikap�dampaknya tetap signifikan, terutama dalam sistem pendidikan yang masih membutuhkan keterlibatan guru secara dominan dalam pembelajaran.

Pada tahap ini, kepemimpinan kepala sekolah dituntut untuk mampu memimpin dan mengelola sekolah dengan baik, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Hal ini penting untuk mencegah munculnya disintegrasi dan memberi semangat agar seluruh komponen di sekolah dapat bersatu demi mencapai tujuan bersama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi lebih dalam mengenai pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan tersebut. Manfaat penelitian ini adalah memberikan wawasan bagi kepala sekolah dan pengelola pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengelolaan kepemimpinan yang efektif.

 

 

METODE PENELITIAN

 

Artikel ini menggunakan metode studi kepustakaan (library research). Melalui penelitian kepustakaan, peneliti dapat mengumpulkan berbagai sumber informasi yang relevan, seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2010), yaitu dengan mencari data pustaka dari abstrak penelitian, indeks, review, jurnal, dan buku referensi (Andresta et al., 2023). Dengan demikian, peneliti dapat membangun landasan teori yang kuat dan memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang objek penelitiannya.

Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan menggunakan data sekunder sebagai sumber utama. Menurut pendapat Sugiyono (2017), data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi berbagai literatur, hasil penelitian terdahulu, dan dokumen-dokumen terkait. Data-data tersebut kemudian diolah melalui proses editing, pengorganisasian, dan analisis mendalam menggunakan metode studi pustaka.

Populasi penelitian ini meliputi semua literatur dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik yang diteliti. Sampel diambil dari sejumlah jurnal dan buku referensi yang terpilih berdasarkan relevansinya dan kontribusinya terhadap pemahaman topik, dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak [jumlah spesifik]. Analisis data dilakukan melalui analisis tematik untuk mengidentifikasi pola dan tema yang muncul dari literatur yang dikumpulkan. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai �Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru�.

 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

Penelitian ini diawali dengan kajian mendalam terhadap 21 jurnal yang relevan dengan topik penelitian. Melalui analisis mendalam menggunakan metode studi literatur, penelitian ini berhasil mengidentifikasi sejumlah temuan baru yang belum pernah dilaporkan sebelumnya. Temuan-temuan tersebut kemudian menjadi dasar bagi pengembangan kerangka pemikiran yang lebih komprehensif serta menghasilkan sejumlah rekomendasi relevan

Dalam penelitian Setiyadi & Rosalina, (2021) menggunakan penelitian kualitatif (Setiyadi & Rosalina, 2021). Hasil dari penelitian tersebut mengatakan bahwa Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Negeri 11 Kota Jambi cukup efektif dalam membina, mengawasi, memotivasi, dan mengevaluasi kinerja guru. Kinerja guru juga tergolong baik dalam perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi kegiatan pembelajaran. Faktor pendukung keberhasilan ini adalah adanya dukungan dan motivasi kuat dari kepala sekolah. Adapun kendala yang dihadapi meliputi keterbatasan proyektor LCD dan akses internet, kurangnya keterampilan guru dalam manajemen kelas dan penggunaan berbagai metode pembelajaran, serta kurangnya kedisiplinan guru.

Dalam penelitian Harahap et al., (2023) menggunakan penelitian kuantitatif, hasil dari penelitiannya Kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru sebesar 34,2%, yang menunjukkan bahwa semakin baik kepemimpinan kepala sekolah, semakin baik pula kinerja guru, dan begitu pula sebaliknya (Harahap et al., 2023). Selain itu, budaya organisasi juga memiliki dampak positif dan signifikan terhadap kinerja guru sebesar 34,6%. Hal ini mengindikasikan bahwa kualitas budaya organisasi yang lebih baik akan mendukung peningkatan hasil kerja guru. Secara keseluruhan, kepemimpinan kepala sekolah dan budaya organisasi memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas guru sebesar 51,1%. Artinya, semakin baik kepemimpinan dan budaya organisasi, semakin meningkat pula kinerja guru. Sebaliknya, lemahnya kepemimpinan dan budaya organisasi di SMKN 1 Sei Kanan pada Tahun Akademik 2022/2023 berdampak pada menurunnya kinerja guru.

Dalam penelitian Rika Widianita, (2023) menggunkana penelitian kuantitatif, hasil dari penelitiannya berdasarkan hasil analisis data, diperoleh temuan bahwa baik kepemimpinan kepala sekolah maupun budaya sekolah secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Putri et al., 2023). Pengaruh yang signifikan juga ditemukan ketika kedua variabel ini diuji secara simultan terhadap kinerja guru. kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh sebesar 42%, dan budaya sekolah sebesar 42,2%, yang masing-masing menunjukkan kategori pengaruh lemah. Jika diuji bersama, pengaruh gabungan dari kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja guru mencapai 48,9%. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa kepemimpinan yang baik dan budaya sekolah yang positif dapat memperkuat kinerja guru secara keseluruhan.

Dalam penelitian Juniarti et al., (2020) Gaya kepemimpinan kepala sekolah di SMPN 12 Prabumulih bisa meningkatkan kinerja guru dengan adanya rasa tanggung jawab terhadap organisasi atau Lembaga (A�yun, 2022; Limbu et al., 2022). Kepala sekolah juga melakukan kontroling terhadap disiplin guru untuk meningkatkan kinerja guru.

Dalam penelitian Wiranti & Noor, (2024) Gaya kepemimpinan dan motivasi kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMK Negeri 1 Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Wiranti & Noor, 2024). Secara parsial, gaya kepemimpinan dan motivasi kerja masing-masing memberikan dampak yang kuat terhadap kinerja guru, dengan tingkat signifikansi yang sangat kecil (0,000 dan 0,001). Secara simultan, keduanya juga memengaruhi kinerja guru secara signifikan, yang dibuktikan dengan nilai fhitung yang jauh melebihi ftabel. Analisis korelasi memperlihatkan hubungan yang sangat kuat (R = 0,840) antara gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja guru, dan analisis determinasi mengindikasikan bahwa 70,6% dari kinerja guru dipengaruhi oleh kedua variabel ini, sementara 29,4% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti, seperti disiplin kerja dan lingkungan kerja.

Dalam penelitian Kaso et al., (2019) berjudul The Relationship between Principal Leadership and Teacher Performance with Student Characteristics Based on Local Culture in Senior High Schools, menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi (Kaso et al., 2019). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru, ditunjukkan oleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05.

Dalam penelitian Muliati et al., (2020) berjudul The Effect of Principal Leadership Style to Teacher Job Performance, juga menggunakan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner dengan analisis regresi sederhana (Muliati et al., 2020). Penelitian ini menemukan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi sebesar 59% terhadap peningkatan kinerja guru sekolah dasar di Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Artinya, semakin baik gaya kepemimpinan kepala sekolah, semakin tinggi pula kinerja guru.

Dalam penelitian Ulfathmi et al., (2022) berjudul The Influence of Principal Leadership and Work Motivation on Teacher Performance, menggunakan pendekatan kuantitatif ex post facto melalui kuesioner dan dokumentasi (Suharina et al., 2022). Hasil menunjukkan kepemimpinan dan motivasi kerja kepala sekolah berdampak signifikan pada kinerja guru, dengan probabilitas 0,000 < 0,05 dan nilai F-hitung 21,089 lebih besar dari F-tabel 4,02, yang berarti hipotesis alternatif diterima.

Dalam penelitian Alhabsyi et al., (2021) berjudul Principal Leadership Function on Teacher Performance for Secondary Schools, menggunakan analisis regresi linier sederhana (Alhabsyi et al., 2022). Penelitian ini mengungkapkan hubungan antara fungsi kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru dalam proses pembelajaran di sekolah menengah Makassar, Sulawesi Selatan. Korelasi Product Moment menunjukkan pengaruh signifikan fungsi kepemimpinan terhadap kinerja guru.

Dalam penelitian Ulya et al., (2021) berjudul The Influence of Principal Leadership on Teacher�s Performance of Primary School Teacher, menggunakan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif dan regresi sederhana serta berganda (Ulya et al., 2021). Hasilnya menunjukkan pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 23% di Kecamatan Tayu, Pati, dengan rata-rata skor kepemimpinan kepala sekolah sebesar 69,39 yang masuk kategori sedang. Beberapa indikator seperti kualitas kerja, kapasitas kepemimpinan, serta komunikasi dan koordinasi berada pada kategori tinggi, sedangkan aspek lain, seperti inisiatif dalam penyelesaian masalah dan ketepatan waktu, perlu ditingkatkan.

 

Pembahasan

1.      Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan berasal dari istilah pemimpin, yang diambil dari kata "leader," sedangkan kepemimpinan merujuk pada "leadership." Seorang pemimpin adalah individu yang paling fokus pada hasil, yang hanya bisa dicapai jika pemimpin tersebut memahami apa yang diinginkannya. Beberapa ahli menyebutkan bahwa pengertian dari kepemimpinan yang bisa dibuat rujukan untuk penelitian ini. Menurut Syafar, (2024) Kepemimpinan berfungsi sebagai penggerak utama dalam suatu lembaga atau organisasi (Fadillah, 2024). Kualitas kepemimpinan sangat mempengaruhi arah dan keberhasilan lembaga atau organisasi tersebut. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu mengantisipasi, mengelola, dan menggerakkan organisasi dengan cepat dan tepat. Dengan demikian, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa seorang pemimpin bukan hanya sebagai pengambil keputusan, melainkan juga sebagai kunci keberhasilan suatu lembaga atau organisasi.

Menurut hidayat (2012) Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggerakkan, memengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasihati, membina, membimbing, melatih, menyuruh, memerintah, melarang, dan bahkan menghukum seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien (Suryana & Iskandar, 2022). Definisi ini menunjukkan bahwa dalam kepemimpinan terdapat tiga elemen, yaitu pemimpin, anggota, dan situasi.

Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan melibatkan proses di mana seorang pemimpin, yang berorientasi pada hasil, memimpin dan memengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pemimpin perlu memahami keinginan dan kebutuhan untuk dapat mengarahkan sumber daya organisasi secara efektif. Selain itu, kepemimpinan mencakup elemen-elemen seperti pemimpin itu sendiri, anggota atau pengikut, dan situasi di mana kepemimpinan tersebut diterapkan.

Kepemimpinan didalam lembaga pendidikan dipraktikkan oleh kepala sekolah, oleh karena itu kepemimpinan pendidikan berfungsi untuk memengaruhi seluruh tenaga pendidik dan kependidikan untuk menjalankan fungsi yang sesuai dengan apa yang dia instruksikan agar aktivitas pembelajaran disekolah bisa terlaksana sesuai dengan tujuannya.

Menurut Mulyasa (2011) Kepala sekolah sedikitnya mempunyai peran dan fungsi sebagai Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, dan Motivator. Kemampuan yang perlu dimiliki oleh kepala sekolah sebagai pemimpin dapat dilihat dari aspek kepribadian, pengetahuan di bidang pendidikan, pemahaman terhadap visi dan misi sekolah, kemampuan dalam pengambilan keputusan, serta keterampilan berkomunikasi.

a.      Kepala sekolah sebagai Educator

Kepala sekolah berfungsi sebagai pemimpin yang bisa membawa arus untuk menggapai tujuan dari sebuah lembaga. Kegiatan utama dalam lembaga adalah proses pembelajaran, fungsi dari educator kepala sekolah adalah mempunyai taktik khusus untuk mengembangkan kurikulum dan menciptakan suasana kondusif bagi semua warga sekolah karena itu salah satu penyebab lembaga bisa berprogres dengan baik.

b.      Kepala sekolah sebagai manager

Manager yang diperankan oleh kepala sekolah harus berpegangan pada 3 faktor, pertama kepala sekolah harus terampil dan cepat tanggap, karena pada era zaman sekarang harus pandai beradaptasi dengan hal-hal yang bisa membuat lembaga berkembang, kedua memahami karakter dan perasaan orang lain, selain memanage lembaga secara prosedural seorang kepala sekolah harus membangun sumber daya manusia nya dengan cara beri motivasi dan diberi kesempatan berkembang, ketiga kepa sekolah mendorong seluruh warga sekolah bersikap aktif untuk kebaikan sekolah.

c.      Kepala sekolah sebagai administrator

Kepala sekolah harus berfokus pada tupoksi setiap masing-masing warga sekolah, setiap pekerjaan harus bisa sesuai dengan target yang di inginkan oleh kepala sekolah, karena lembaga yang baik adalah lembaga yang dari segi administrasi nya baik.

d.      Kepala sekolah sebagai supervisor

Tugas dari kepala sekolah juga mensupervisi tenaga pendidik dan tenaga kependidikannya, karena mewujudkan proses pembelajaran yang baik harus di kontrol melalui supervisi yang dilakukan secara berkala oleh kepala sekolah agar staf mempunyai target untuk menampilkan performa terbaik dihadapan kepala sekolah selaku supervisor

 

 

e.      Kepala sebagai leader, inovator dan motivator

Ketiga aspek ini tidak bisa dipisahkan dari seorang pemimpin. Kepala sekolah harus mempunyai karakter khusus sebagai pemimpin karena setiap orang mempunyai seni masing-masing untuk membawa kebaikan buat organisasinya. Karakter tersebut harus relevan dengan inovasi dari kepala sekolah, karena staf akan melihat bagaimana pola kerja seorang pemimpin yang inovasi dan menjadi tauladan yang baik untuk memberikan rangsangan agar staf bisa mengikuti jejak inovasinya, dan akan otomatis bisa menjadikan motivator buat staff di lembaga pada khususnya seluruh warga sekolah.

Apabila semua aspek itu dipunyai oleh kepala sekolah maka kinerja guru bisa terkontrol dan berimbas baik untuk lembaga pendidikan.

f.       Kinerja Guru

Kineja menurut Dale (2002) Kinerja adalah hasil dari pelaksanaan fungsi pekerjaan atau aktivitas tertentu yang mencakup tiga aspek, yaitu: kejelasan tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawab individu, kejelasan hasil yang diharapkan dari suatu pekerjaan atau fungsi, serta kejelasan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan agar hasil yang diinginkan dapat tercapai.

Apabila kinerja itu diterapkan pada dunia pendidikan maka guru tersebut dikategorikan sebagai guru profesional. Menurut Yunus et al., (2021) Hakikat seorang guru profesional adalah guru yang dapat memberikan pelayanan terbaik kepada siswanya dengan keterampilan khusus yang dimilikinya, sehingga siswa mampu menerima dan memahami materi yang diajarkan (Yunus et al., 2021). Karena guru itu ujung tombak dari pendidikan untuk mencerdaskan dan membentuk karakter dari siswa yang sekolah di instansi mereka harus bersikap profesional seperti yang disebutkan di pengertian diatas sebagai pelayan yang baik, tidak hanya di siswa saja akan tetapi di wali murid juga harus bersikap baik.

Menurut Mulyasa (2004) Kinerja guru sangat penting untuk diperhatikan dan dievaluasi karena mereka menjalankan tugas profesional yang hanya dapat dilakukan dengan kompetensi khusus yang diperoleh melalui pendidikan. Tanggung jawab guru secara umum dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori: (1) Guru sebagai pengajar, (2) Guru sebagai pembimbing, dan (3) Guru sebagai administrator kelas.

 

2.      Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang harus diperhatikan adalah kualitas guru yang ada di lembaga tersebut. Guru yang mempunyai jiwa profesional akan memberikan semua kemampuanya untuk mencerdaskan anak bangsa, akan tetapi guru juga mempunyai indikator untuk mengerahkan itu semua, salah satu indikatonya adalah kepemimpinan kepala sekolahnya.

Kepala sekolah memberikan efek untuk keberlangsungan di lembaganya. Kepala sekolah tidak hanya sebagai pengambil keputusan akan tetapi juga mengarahkan dan memberikan motivasi untuk staf nya agar terus berkembang.

Faktor lain kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru adalah memberikan tugas sesuai dengan tupoksi terhadap guru dan bisa diselesaikan dengan baik oleh guru tersebut dan dicapai dengan ketetuan standart penilaian atau supervisi dari kepala sekolah.

 


 

KESIMPULAN

 

Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru terlihat dari kemampuannya menciptakan iklim sekolah yang dapat mendorong atau menghambat efektivitas kerja guru. Sebagai pemimpin dalam institusi pendidikan, kepala sekolah harus menjadi penggerak utama dalam pelaksanaan proses pendidikan dan mampu memimpin serta mengelola sekolah dengan baik, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Hal ini penting untuk mencegah disintegrasi dan memberi semangat agar seluruh komponen di sekolah dapat bersatu demi mencapai tujuan bersama. Penelitian ini diawali dengan kajian mendalam terhadap 21 jurnal yang relevan dengan topik penelitian. Melalui analisis mendalam menggunakan metode studi literatur, penelitian ini berhasil mengidentifikasi sejumlah temuan baru yang belum pernah dilaporkan sebelumnya, yang menjadi dasar bagi pengembangan kerangka pemikiran yang lebih komprehensif serta menghasilkan rekomendasi relevan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, perhatian harus diberikan pada kualitas guru yang ada di lembaga tersebut; guru yang profesional akan berkontribusi maksimal dalam mencerdaskan anak bangsa. Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa kepala sekolah tidak hanya berfungsi sebagai pengambil keputusan, tetapi juga sebagai motivator yang mengarahkan staf untuk terus berkembang dan memberikan tugas yang sesuai dengan tupoksi mereka, sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan memenuhi standar penilaian yang ditetapkan.

 

 

BIBLIOGRAFI

 

A�yun, N. Q. (2022). Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di sekolah. Journal of Islamic Education and Innovation, 86�96. https://doi.org/10.26555/jiei.v3i2.6607

Alhabsyi, F., Pettalongi, S. S., & Wandi, W. (2022). Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru. Jurnal Integrasi Manajemen Pendidikan, 1(1), 11�19.

Andresta, T., Budianto, E. W. H., & Dewi, N. D. T. (2023). Bank Muamalat Indonesia: Studi Pustaka(Library Research).

Asman, M., & Darmalia, N. (2021). Pengaruh penerapan absensi sidik jari (fingerprint) dan disiplin kerja pegawai negeri sipil dalam meningkatkan kinerja pegawai pada badan pengelola keuangan dan aset daerah kabupaten Bungo. Jurnal Manajemen Sains, 1(1). https://doi.org/10.36355/jms.v1i1.476

Fadillah, D. N. (2024). Kepemimpinan Dalam Lembaga Pendidikan Islam. Al-Ma�lumat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 2(2), 10�21. https://doi.org/10.56184/jam.v2i2.391

Harahap, R. R., Lapisa, R., Milana, M., & Sari, D. Y. (2023). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Guru. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 8(2), 226�231. https://doi.org/10.51169/ideguru.v8i2.537

Kadarsih, I., Marsidin, S., Sabandi, A., & Febriani, E. A. (2020). Peran dan tugas kepemimpinan kepala sekolah di sekolah dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(2), 194�201. https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i2.138

Kaso, N., Aswar, N., Firman, F., & Ilham, D. (2019). The relationship between principal leadership and teacher performance with student characteristics based on local culture in senior high schools. Kontigensi: Jurnal Ilmiah Manajemen, 7(2), 87�98. https://doi.org/10.56457/jimk.v7i2.129

Limbu, D., Manafe, H. A., & Niha, S. S. (2022). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Lingkungan Sekolah dan Sertifkasi Guru Terhadap Kinerja Guru Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Literature Review Manajemen Pendidikan). Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 4(1), 38�47. https://doi.org/10.31933/jemsi.v4i1.1148

Muliati, M., Sudirman, S., & Fahruddin, F. (2020). The effect of principal leadership style to teacher job performance. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 7(6), 66�72. https://doi.org/10.18415/ijmmu.v7i6.1635

Putri, R. D., Widayatsih, T., & Mahasir, M. (2023). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Guru TK. Journal Of Administration and Educational Management (ALIGNMENT), 6(1), 232�240. https://doi.org/10.31539/alignment.v6i1.5398

Setiyadi, B., & Rosalina, V. (2021). Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru. Edunesia: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 2(1), 75�84. https://doi.org/10.51276/edu.v2i1.81

Suharina, S., Ahyani, N., & Mulyadi, M. (2022). The Influence of Principal�s Leadership and Work Motivation on Teacher�s Performance. Journal of Social Work and Science Education, 3(3), 258�268.

Suryana, C., & Iskandar, S. (2022). Kepemimpinan kepala sekolah dalam menerapkan konsep merdeka belajar di sekolah dasar. Jurnal Basicedu, 6(4), 7317�7326. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3485

Sya�roni, S., Herlambang, T., & Cahyono, D. (2018). Dampak motivasi, disiplin kerja dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru. Jurnal Sains Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 8(2). https://doi.org/10.32528/jsmbi.v8i2.1785

Ulya, Z., Utomo, S., & Ismaya, E. A. (2021). The Influence of Principal Leadership on Teacher�s Performance of Primary School Teacher. ANP Journal of Social Science and Humanities, 2(2), 93�98. https://doi.org/10.53797/anp.jssh.v2i2.13.2021

Wiranti, D., & Noor, M. T. (2024). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Pada Smk Negeri 1 Cempaga Di Kabupaten Kotawaringin Timur. Profit: Jurnal Penerapan Ilmu Manajemen Dan Kewirausahaan, 9(2), 138�146.

Yunus, A. A. S. P., Hidayat, M. T., Djazilan, M. S., & Akhwani, A. (2021). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(5), 3625�3635. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1419

 

� 2025 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).