Analisis Tingkat Kejadian Osteoporosis Pada Lansia Di Indonesia Tahun 2024: Faktor Risiko Dan Pencegahan
DOI:
https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i3.2531Keywords:
Osteoporosis, lansia, faktor risiko, pencegahan, kesehatan tulangAbstract
Osteoporosis merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada lansia dan menjadi penyebab utama morbiditas serta mortalitas akibat patah tulang. Di Indonesia, prevalensi osteoporosis terus meningkat seiring bertambahnya usia dan berbagai faktor risiko yang menyertainya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kejadian osteoporosis pada lansia di Indonesia tahun 2024 serta mengidentifikasi faktor risiko dan upaya pencegahan yang telah diterapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan melalui survei dan studi dokumentasi dari rumah sakit serta laporan kesehatan nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 48% responden mengalami osteoporosis, 30% mengalami osteopenia, dan 22% memiliki kepadatan tulang normal. Osteoporosis lebih banyak ditemukan pada perempuan (65%) dibandingkan laki-laki (35%), serta meningkat seiring bertambahnya usia. Faktor risiko utama yang berkontribusi terhadap osteoporosis meliputi rendahnya asupan kalsium dan vitamin D, kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, serta riwayat keluarga. Sebagian lansia telah menerapkan langkah pencegahan seperti pola makan sehat, olahraga rutin, dan konsumsi suplemen kalsium serta vitamin D, namun kesadaran terhadap pemeriksaan kepadatan tulang masih rendah.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Klaus Ferdinan, Zulfirman Zulfirman

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.