Model Pemolisian Siber: Pendekatan Community Policing Dan E-Policing Dalam Penanggulangan Kejahatan Ransomware

Authors

  • Fajri Anbiyaa Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian

DOI:

https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i3.2563

Keywords:

Ransomware, APK palsu, rekayasa sosial, pemolisian komunitas, e-policing

Abstract

Penelitian ini menganalisis fenomena penyebaran ransomware melalui aplikasi palsu (APK) di Indonesia, dengan fokus pada teknik rekayasa sosial yang digunakan oleh pelaku dan dampaknya terhadap korban. Metode yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan pendekatan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebaran ransomware sering dilakukan melalui pesan yang tampak sah, seperti undangan pernikahan, yang memicu korban untuk mengunduh APK berbahaya. Teknik rekayasa sosial ini memanfaatkan kepercayaan dan urgensi, sehingga korban sering kali tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi hingga data mereka dienkripsi. Dampak yang dialami korban sangat beragam, mulai dari kehilangan data pribadi dan kerugian finansial hingga stres emosional yang signifikan. Penelitian ini juga mengusulkan model pemolisian berbasis komunitas dan e-policing sebagai langkah pencegahan yang efektif. Dengan meningkatkan literasi digital masyarakat dan kolaborasi antara polisi dan masyarakat, diharapkan risiko serangan ransomware dapat diminimalkan di masa depan, sehingga menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi semua.

Downloads

Published

2025-03-24

How to Cite

Anbiyaa, F. (2025). Model Pemolisian Siber: Pendekatan Community Policing Dan E-Policing Dalam Penanggulangan Kejahatan Ransomware . Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(3), 1147–1166. https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i3.2563