Peran Penghambat Sodium-Glucose Cotransporter-2 Pada Pasien Gagal Jantung Dengan Diabetes Melitus

Authors

  • Putu Gizha Satrya Gautama Universitas Udayana, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i7.2728

Keywords:

gagal jantung, diabetes mellitus, penghambat SGLT-2.

Abstract

Gagal jantung dan diabetes melitus (DM) merupakan dua kondisi kesehatan yang saling terkait, dengan prevalensi yang terus meningkat secara global. Pasien DM memiliki risiko lebih tinggi mengalami gagal jantung akibat kelainan metabolik dan patofisiologis yang disebabkan oleh hiperglikemia. Terapi konvensional gagal jantung umumnya menargetkan sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA) dan saraf otonom, namun pada pasien DM diperlukan pendekatan tambahan untuk mengatasi mekanisme lain yang mendasari kondisi tersebut. Sodium-glucose cotransporter-2 inhibitor (SGLT2i) muncul sebagai terapi potensial yang tidak hanya menurunkan glukosa darah tetapi juga memberikan efek kardioprotektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran SGLT2i dalam mengurangi morbiditas dan mortalitas pada pasien gagal jantung dengan DM, serta menjelaskan mekanisme kerja yang mendasarinya. Studi ini dilakukan melalui tinjauan literatur terhadap penelitian sebelumnya dan uji klinis terkait penggunaan SGLT2i pada pasien gagal jantung dengan DM. SGLT2i menunjukkan manfaat kardiovaskular melalui berbagai mekanisme, seperti penurunan aktivitas saraf simpatis, perbaikan hemodinamik, peningkatan metabolisme energi jantung, dan pengurangan fibrosis miokard. Namun, terdapat risiko efek samping seperti hipotensi, ketoasidosis, dan cedera ginjal akut yang perlu diwaspadai. Temuan ini mendukung penggunaan SGLT2i sebagai terapi tambahan pada pasien gagal jantung dengan DM, namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memvalidasi keamanan dan efektivitasnya, terutama pada pasien tanpa DM.

Downloads

Published

2025-07-08

How to Cite

Gautama, P. G. S. (2025). Peran Penghambat Sodium-Glucose Cotransporter-2 Pada Pasien Gagal Jantung Dengan Diabetes Melitus. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(7), 2148–2156. https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i7.2728