Strategi Uni Emirat Arab dalam Mendukung Harmonisasi Umat Beragama: Studi Kasus Pembangunan Kuil Hindu Pertama di Timur Tengah
DOI:
https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i10.2855Keywords:
United Arab Emirates, religious diplomacy, soft power, UAE-India relations, BAPS Hindu MandirAbstract
Pembangunan BAPS Hindu Mandir di Uni Emirat Arab (UEA) sebagai kuil Hindu Tradisional pertama di Timur Tengah menjadi simbol diplomasi agama yang mencerminkan kebijakan toleransi UEA dan penguatan hubungan bilateral dengan India. Penelitian ini menganalisis bagaimana UEA memanfaatkan soft power melalui diplomasi agama untuk menegaskan citra sebagai negara yang inklusif dan toleran. Hubungan sejarah antara UEA dan India telah berlangsung sejak era peradaban Lembah Indus dan semakin diperkuat dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya, terutama dengan meningkatnya jumlah ekspatriat India di UEA. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, penelitian ini menemukan bahwa pembangunan Mandir tidak hanya berfungsi sebagai fasilitas ibadah komunitas Hindu di UEA, tetapi juga sebagai bagian dari strategi UEA dalam menghadapi radikalisme dan ekstremisme global. Meskipun demikian, proyek ini juga membawa dinamika politik domestik India, terutama terkait kebijakan Hindutva yang kontroversial. Dengan demikian, pembangunan Mandir tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi secara tidak langsung juga menjadi inspirasi terkait harmonisasi antar umat bergama, khususnya umat Hindu-Islam di India.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Tobroni Muhammad, Mulawarman Hannase

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.